Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berkenalan Dengan Suatu Imajinasi Fantasi Visual


Aku awalnya berpikir, mungkin aku adalah satu-satunya orang yang mendapat anugrah visual seperti ini, namun itu adalah ke-naif-anku sendiri tentang hidup ini. Aku tak pernah tahu apa yang ada diluar sana, seperti apa orang-orang menjalankan hidup mereka dan bagaimana mereka menghadapi dunia fana ini.

            Aku sadar, sangat sadar kalau di atas langit ternyata banyak lapisan langit lain yang lebih tinggi, waktunya aku dapat menerima semuanya. Ya, dulu aku seperti itu, tak mengerti tentang hal lain selain diriku, namun aku belajar kalau segalanya bukan tentang diriku, tapi bagaimana aku dapat menikmati dan mensyukuri apa yang telah diberikan kepadaku.

            Pandanganku pada dunia sedikit berubah, dan aku akan terus mengubah dan mengembangkan apa yang aku punya ini menjadi lebih baik. Walau mungkin nanti rintangan dan beban semakin berat aku hanya perlu mencoba untuk tak lari. Menjadi bagian dari dunia dimana seisinya punya perbedaan yang besar, tentunya menjadi cobaan tersendiri yang itu dapat menjatukan diri manusia kapan saja jika ia tak siap dengan segala resiko yang ada didepannya.

            Berikutnya aku mencoba focus untuk menggapai apa yang aku inginkan, dan walau itu belum tercapai namun aku Bahagia telah mencoba melakukannya. Mencoba untuk tidak berhenti mencoba apa yang menjadi minatku sendiri. Aku mencoba menghadapi diriku sendiri walau aku juga sering kalan dengan diriku sendiri.

            Tak bisa dipungkiri, rasa bosan dan juga rasa Lelah menghampiri. Namun aku kembali lagi memikirkan apa yang menjadi tekadku di dunia ini. Tentu saja aku berusaha dan mencoba sebaik mungkin dengan pemberian Tuhanku ini. Aku mencoba sebisa dan sekuat diriku untuk tahap sekarang ini.

            Kedepannya aku juga berharap dapat menjadikan ini jalan yang dapat diridhoi oleh Tuhanku yang maha esa. Berserah diri menjadi seorang hampa yang senantiasa mengingat-Nya, selalu meminta ampun kepada-Nya, dan berdoa agar aku dapat berkembang untuk lebih benar kedepannya.

            Walaupun juga, kesempurnaan yang ada di dunia ini adalah ilusi, tapi mendekati untuk dapat memberikan suatu yang benar adalah arti bersyukur yang aku tahu. Menjadi orang yang dapat memanfaatkan ilmu, tekad serta imainasi yang dianugerahkan ini adalah hal yang sangat aku syukuri. Aku ingin kembali pada masa dimana semangatku mengalir deras dan terjun bebas pada nirwana fantasi kekal penuh dengan inspirasi dan juga semangArt.

            Mengapa demikian?, ini berawal dari aku mendapat suatu hal yang aku yakin aku bisa. Sedari kecil, entah bagaimana aku dapat menvisualkan apa yang ingin aku capai. Walaupun aku tahu fantasi ini dapat hanya semu atau bisa saja Tuhan memberikan ini untuk keberlangsungan diriku di dunia fana ini.

            Semua memenuhi kepala, semua memenuhi pikiran, semua inspirasi memenuhi diriku. Aku tahu ini bukan lantas aku bisa lepas dan santai saja. Ini seperti menjadi ujian bagiku apakah aku dapat memanfaatkannya atau tidak bagi diriku sendiri dan juga dunia sekitar.

            Seketika melihat lingkungan sekitar aku dapat melihat bagaimana itu akan berjalan, namun aku tidak pernah yakin apakah ini dapat aku jadikan inspirasi untuk dunia fantasiku atau malah ini menjadi kebuntuan bagiku. Semuanya terlihat samar-samar dan juga pandangan visualnya menjadi seperti kabut entah kemana.

            Perkenalan ini tidak selurus yang aku bayangkan, semua proses yang telah aku jalani dan juga segala rintangan yang aku lewati penuh dengan luka batin. Naik turunnya ego dan juga rasa kebosanan yang datang, menjadi tremor batin sendiri yang sulit dihadapi. Ini juga kadang membuat aku tak dapat beranjak dari rasa lelahku sendiri.

            Memang kata orang kita harus dapat mengalahkan ego kita sendiri, tapi dulu aku bisa lalu aku menjadi tak bisa, lalu aku bisa dan lagi aku tak bisa kabur. Bahkan saat aku ingin menuliskan ini saja, butuh waktu lama dan juga butuh mood yang menggila untuk dapat menuangkan semua isi pikiranku ini.    

            Aku sadar aku masih bukan siapa-siapa dan juga bukan menjadi bagian dari orang penting di negeriku sendiri. Tidak, bukan saja di negeri ini malah, aku seperti bukan menjadi bagian penting bagi diriku sendiri. Aku hanya seperti belahan diriku yang menjelma menjadi aku yang sekarang. Karena aku yakin diriku yang sebenarnya dapat melaksanakan dan melanjutkan tekadnya untuk dapat mewujudkan imajinasi fantasi visualnya sendiri.

Aku percaya dengan diriku.

Posting Komentar untuk "Berkenalan Dengan Suatu Imajinasi Fantasi Visual"